
Dalam beberapa tahun terakhir, muncul istilah yang sangat populer: “data adalah minyak baru.” Kalimat ini pertama kali di perkenalkan oleh Clive Humby, seorang ahli matematikawan dan data scientist pada tahun 2006. Maksudnya jelas: data di era digital memiliki nilai setara atau bahkan lebih berharga dari minyak bumi.
Sama seperti minyak mentah yang harus diolah sebelum menjadi produk bernilai tinggi, data juga harus di olah sebelum menghasilkan informasi dan insight yang berguna bagi perusahaan atau individu. Tanpa proses pengolahan, data hanya menjadi angka atau catatan yang tidak memiliki makna.
Dalam artikel ini, kita akan membahas:
- Mengapa data disebut minyak baru?
- Cara data memberikan nilai tambah?
- Contoh nyata penggunaan data dalam bisnis
- Skill penting yang harus dimili di era data-driven
Apa Maksud dari “Data Adalah Mintak Baru”?
Data telah menjadi komoditas paling berharga pada era digital. sama seperti minyak, data memiliki karakteristik:
| Minyak | Data |
|---|---|
| Harus diolah menjadi bensin, solar, gas | Harus diolah menjadi insight atau informasi |
| Menjadi bahan utama industri | Menjadi dasar pengambilan keputusan |
| Digunakan untuk menghasilkan energi dan keuntungan | Digunakan untuk menghasilkan strategi bisnis dan optimasi |
Data bukan hanya angka. ketika diolah dengan benar, data dapat menjadi:
- Dasar strategi pemasaran
- Acuan meningkatkan penjualan
- Prediktor perilaku konsumen
- Penentu arah bisnis
Karena itu, data bukan sekedar catatan, data adalah aset strategis.
Kenapa Data Bisa Menjadi Aset Berharga?
ada tiga alasan mengapa data adalah minyak baru:
- Data memberikan wawasan (insight)
bisnis dapat memahami:
- Pola pembelian pelanggan
- Tren pasar
- Tingkah laku pengguna
Contoh sample: marketplace seperti Tokopedia atau Shopee menggunakan data untuk mengetahui produk apa yang paling sering dicari, kemudian menampilkan rekomendasi pada halaman utama pengguna.
2. Data membantu pengambilan keputusan
Dengan data, keputusan tidak lagi berdasarkan tebakan, tetapi berdasarkan bukti.
Contohnya:
“Produk mana yang paling banyak menghasilkan profit?”
“Jam berapa postingan media sosial paling efektif?”
Dengan data, perusahaan bisa menghindari risiko.
3. Data membuka peluang keuntungan
Perusahaan berbasis teknologi seperti Google, Meta (Facebook), tiktok menghasilkan uang bukan dari produk fisik, tetapi dari data pengguna.
Semakin banyak data, semakin besar peluang monetisasi
Contoh Penggunaan Data dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut contoh nyata bagaimana data mengubah hidup kita:
| Aplikasi | Bagaimana mereka menggunakan data? |
|---|---|
| Grab / Gojek | Mengolah data lokasi untuk menentukan harga dan estimasi waktu |
| Shopee / Tokopedia | Menggunakan data pencarian untuk algoritma rekomendasi |
| TikTok / Instagram | Menggunakan data interaksi untuk menampilkan konten yang relevan |
| Google Maps | Mengolah data lalu lintas untuk menentukan rute tercepat |
Data membuat teknologi menjadi lebih personal dan tepat sasaran.
Perusahaan Teknologi Kaya Karena Mengolah Data
Perusahaan paling berharga saat ini bukan perusahaan minyak, tetapi perusahaan data.
| Dulu | Sekarang |
|---|---|
| ExxonMobil, Chevron (perusahaan minyak terbesar) | Google, Meta, Amazon, Microsoft, Apple |
| Sumber kekayaan: Minyak | Sumber kekayaan: Data |
Perusahaan seperti Google dan Meta bisa memberikan layanan gratis (mesin pencarian, email, media sosial) karena mereka menghasilkan keuntungan dari data iklan.
Data = uang.
Proses Mengolah Data (Bagaimana Data Menjadi Insight?)
Agar data menjadi bermanfaat, ada proses penting yang harus dilakukan:
- Data Collection : mengumpulkan data
- Data Cleaning : membersihkan data
- Data Analysis : menganalisis data
- Data Visualization : menyajikan data menjadi grafik atau dashboard
- Data Interpretation : mengambil insight untuk keputusan
Contoh sederhana:
| Data mentah | Insight |
|---|---|
| “Produk A dibeli 2000 kali dalam 2 bulan” | Fokuskan stok dan promosi pada produk A |
Karena itu, data tidak hanya dikumpulkan data harus diolah.
Skill Penting di Era “Data Adalah Minyak Baru”
Untuk bertahan di dunia kerja, kemampuan yang paling dibutuhkan adalah:
- Data Literacy memahami data dan membaca laporan
- Excel / Spreadsheet dasar untuk olah data
- SQL / Database untuk mengambil dan mengelola data
- Data Visualization (Power BI, Google Looker Studio, Tableau)
- Data Storytelling mengubah data menjadi cerita yang mudah dipahami
Tidak semua orang harus menjadi data analyst, tapi semua profesional harus bisa bekerja dengan data.
Bagaimana Memulai Mengolah Data bagi Pemula?
Mulailah dari langkah sederhana:
- Gunakan Google Sheets atau Excel
- Pelajari dasar pivot table dan chart
- Mulai dari data yang kamu punya (penjualan, traffic website, dsb)
Jika ingin naik level, belajar:
- Python untuk data analysis
- Power BI / Google Looker Studio untuk visualisasi
Istilah data adalah minyak baru bukan sekadar slogan. Data telah menjadi aset paling berharga bagi perusahaan. Dengan mengolah data, bisnis bisa:
- Menemukan pola dan peluang baru
- Membuat keputusan strategis yang lebih akurat
- Menghemat biaya dan meningkatkan profit
Di era digital seperti sekarang:
Siapa yang menguasai data, dialah yang menguasai pasar.
Contoh Artikel Riset & Jasa Olah Data
Lorem ipsum… (isi artikelmu di sini)
Riset Hebat Dimulai Dari Olah Data Bareng STISID
Layanan profesional Olah Data Statistik menggunakan SPSS, SmartPLS, AMOS, Stata, NVivo, RStudio, Minitab, EViews, JASP, Lissrel. Proses cepat, hasil akurat, dan bergaransi revisi.
Konsultasi Gratis SekarangFast response Gratis konsultasi awal

Leave a Reply