
Dalam dunia penelitian akademik baik skripsi, tesis, maupun disertasi validitas data adalah fondasi utama yang menentukan apakah hasil penelitian dapat diterima dan dipertanggungjawabkan. Sayangnya, banyak mahasiswa terjebak dalam paradigma bahwa semakin banyak data yang dikumpulkan, maka semakin baik kualitas penelitiannya.
Padahal kenyataannya berbanding terbalik.
Yang terpenting bukan seberapa banyak datanya, tetapi seberapa valid data tersebut diolah dan disimpulkan.
Di banyak kasus, penelitian gagal karena analisis data tidak sesuai kaidah statistik bukan karena topik penelitian buruk. Masalah umum yang sering terjadi:
- Indikator tidak lolos uji validitas (SPSS / SmartPLS / AMOS)
- Data tidak reliabel (nilai Cronbach Alpha rendah)
- Responden kurang atau tidak memenuhi sampling requirement
- Pemilihan metode analisis tidak sesuai tujuan penelitian
STISID hadir sebagai solusi pendampingan olah data yang tidak hanya mengerjakan analisis, tetapi memastikan bahwa proses pengolahan sesuai metode ilmiah dan siap dipertanggungjawabkan di sidang.
1. Apa itu Data Valid? (Konsep yang sering tidak diajarkan pembimbing)
Validitas berarti data benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dalam statistik, data dapat dikatakan valid jika memenuhi:
| Jenis Validitas | Digunakan Pada | Tujuan |
|---|---|---|
| Uji Validitas | SPSS / SmartPLS / AMOS | Menentukan kelayakan indikator |
| Uji Reliabilitas | SPSS / SmartPLS / AMOS | Mengukur konsistensi data |
| Goodness of Fit Model | SEM (SmartPLS / AMOS / LISREL / WARPLS) | Memastikan model layak diuji lebih lanjut |
| Coding Thematic | NVivo (Kualitatif) | Mengelompokkan temuan secara tematik |
Jika validitas gagal → data tidak dapat dilanjutkan ke tahap analisis regresi/SEM.
Contoh kasus:
Kuesioner memiliki 20 pernyataan, tetapi hanya 12 yang valid → penelitian dianggap lemah.
Di sinilah pendampingan STISID membantu mahasiswa:
- Identifikasi indikator yang tidak valid
- Revisi instrument kuesioner jika perlu
- Melanjutkan pengolahan dengan software yang sesuai
2. Langkah Memastikan Data Valid Sebelum Analisis
Sebelum menyentuh software seperti SPSS, SmartPLS atau AMOS, STISID menggunakan 7 tahapan pemeriksaan data awal (pre-processing):
| Tahap | Pertanyaan yang dijawab | Dampak pada penelitian |
|---|---|---|
| 1. Definisi variabel | Variabel sudah jelas & terukur? | Menentukan indikator |
| 2. Uji kelayakan responden | Responden cukup? | Syah tidaknya data |
| 3. Screening outlier | Ada data ekstrem? | Menghindari bias |
| 4. Normalitas data | Distribusi normal atau tidak? | Menentukan parametric / non parametric |
| 5. Uji Validitas | Apakah indikator layak digunakan? | Eliminasi item yang tidak valid |
| 6. Uji Reliabilitas | Data konsisten? | Mengukur stabilitas indikator |
| 7. Pemilihan metode analisis | SEM? Regresi? | Ditentukan dari model penelitian |
Dengan pendekatan sistematis ini, mahasiswa tidak hanya menerima hasil, tetapi memahami alasan ilmiahnya.
3. Studi Kasus Nyata Pendampingan Olah Data Bersama STISID
Studi Kasus 1: Uji Validitas SPSS – Instrumen Tidak Valid
Mahasiswa S1 mengumpulkan 120 responden, namun hasil uji validitas:
- 6 indikator tidak valid (
r hitung < r tabel) - Cronbach Alpha 0,54 (harusnya minimal 0,7)
Mahasiswa panik mengira penelitiannya gagal.
Solusi STISID:
- Menganalisis indikator yang tidak sah
- Memperbaiki instrument dan menjalankan uji ulang
- Menghasilkan Cronbach Alpha naik menjadi 0,82
Hasil akhirnya: indikator valid, data reliabel, dan bisa lanjut ke regresi.
Studi Kasus 2: SmartPLS Loading Factor Tidak Memenuhi Syar
Pada penelitian mahasiswa S2 yang menggunakan SmartPLS, beberapa indikator memiliki loading factor < 0,6. Dosennya meminta model direvisi.
Solusi STISID:
- Menghapus indikator yang tidak layak
- Menyusun path model ulang
- Menghasilkan nilai AVE, CR, dan R-square yang memenuhi kriteria
Model akhirnya fit, mahasiswa lanjut ke hypothesis testing tanpa revisi dari dosen.
Studi Kasus 3: NVivo Bingung Membuat Coding Temati
Mahasiswa S2 jurusan Hukum memiliki transkrip wawancara 32 halaman. Kesulitannya:
- Tidak tahu cara coding tematik
- Bingung membuat visualisasi peta konsep
Solusi STISID:
- Membuat coding (Open-Coding → Axial → Selective)
- Menghasilkan visual mind-mapping & narasi laporan
Dosen memuji bahwa analisisnya “bersih dan sistematis”.
4. Keuntungan Pendampingan Olah Data Bersama STISID
| Perbandingan | Olah Data Sendiri | Dengan STISID |
|---|---|---|
| Waktu pengerjaan | 1–3 bulan | 1–3 hari |
| Validitas data | Trial & error | Terbukti valid |
| Output | File mentah | Output + interpretasi narasi |
| Revisi | Bingung | Garansi revisi 1×24 jam |
STISID tidak sekadar mengerjakan hasil, tetapi memastikan mahasiswa paham setiap prosesnya.
5. Batas Revisi Maksimal 1×24 Jam Kenapa Penting
Banyak penyedia jasa memberi revisi unlimited, tetapi malah membuat proses lama dan tidak terarah.
STISID hadir dengan sistem:
⏱ Revisi maksimal 1×24 jam setelah file diterima.
Keuntungannya?
- Timeline penelitian terukur
- Tidak ada revisi berlarut-larut
- Tidak ada penundaan keputusan dari dosen
Validitas data bukan sekedar formalitas statistik tu adalah syarat mutlak agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
Jika kamu ingin:
- Data valid
- Hasil analisis siap presentasi & sidang
- Revisi cepat maksimal 1×24 jam
- Didampingi sampai ACC
- Bisa konsultasi via WhatsApp
Maka STISID adalah partner terbaik untuk penelitianmu.
Riset Hebat Dimulai Dari Olah Data Bareng STISID.
Kesulitan Olah Data?
Konsultasi GRATIS untuk SPSS, SmartPLS, AMOS, NVivo, sampai interpretasi hasil.
Konsultasi via WhatsApp
Leave a Reply