
Wawancara sering menjadi sumber data utama dalam penelitian kualitatif. Namun, banyak mahasiswa merasa bingung saat harus mengubah transkrip menjadi temuan penelitian. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah tentang cara menganalisis wawancara skripsi, mulai dari menyalin data hingga menarik kesimpulan.
Mengapa Analisis Wawancara Penting?
Analisis wawancara bukan sekadar membaca ulang hasil rekaman. Ini adalah proses penting untuk mengubah kata-kata narasumber menjadi temuan yang valid dan relevan. Tanpa analisis yang tepat, data wawancara hanya akan menjadi tumpukan teks tanpa makna.
Tahapan Cara Menganalisis Wawancara Skripsi
Berikut tahapan yang umum digunakan oleh mahasiswa untuk menganalisis wawancara skripsi:
1. Menyusun Transkrip Wawancara
Langkah awal adalah mentranskrip hasil wawancara secara lengkap. Pastikan transkrip mencakup setiap kata narasumber, termasuk jeda atau emosi penting (seperti tawa atau penekanan nada). Transkrip bisa dibuat manual atau menggunakan tools seperti Otter.ai, Sonix.ai, atau Google Docs Voice Typing.
2. Membaca dan Memahami Seluruh Transkrip
Baca transkrip secara menyeluruh minimal dua kali. Ini penting untuk memahami konteks dan pesan utama dari narasumber. Gunakan stabilo atau fitur highlight untuk menandai kutipan yang menarik atau sering muncul.
3. Melakukan Koding (Coding)
Koding adalah proses memberi label atau kode pada bagian-bagian penting dari transkrip. Anda bisa melakukan:
- Open coding: Menandai kata/kalimat penting secara bebas.
- Axial coding: Mengelompokkan kode yang serupa.
- Selective coding: Memilih kode utama yang paling relevan dengan rumusan masalah.
Gunakan software seperti NVivo, Atlas.ti, atau CAQDAS untuk mempercepat proses coding.
4. Mengelompokkan Tema
Setelah proses koding selesai, Anda akan mulai melihat pola. Kelompokkan kode-kode serupa ke dalam tema-tema besar. Tema inilah yang nantinya menjadi dasar temuan penelitian Anda.
Contoh: Jika banyak narasumber membahas tentang “stres kerja”, maka tema “Tekanan Psikologis di Tempat Kerja” bisa muncul.
5. Menyusun Temuan Penelitian
Gunakan tema yang ditemukan untuk menjawab rumusan masalah dalam skripsi Anda. Setiap tema bisa menjadi satu sub-bab dalam bab hasil penelitian. Jangan lupa menyertakan kutipan langsung dari narasumber sebagai bukti.
6. Validasi Data
Untuk memastikan validitas data, gunakan teknik seperti:
- Member checking: Menanyakan ulang pada narasumber tentang interpretasi data.
- Triangulasi: Membandingkan hasil wawancara dengan observasi atau dokumen lain.
Kesalahan Umum dalam Analisis Wawancara
Hindari kesalahan berikut agar analisis wawancara Anda tidak bias:
- Mengabaikan konteks ucapan narasumber.
- Terlalu banyak menginterpretasi tanpa dasar kuat.
- Tidak menyusun tema berdasarkan data.
- Menghilangkan kutipan asli saat menyusun hasil.
Kesimpulan
Memahami cara menganalisis wawancara skripsi adalah kunci keberhasilan dalam penelitian kualitatif. Mulailah dengan transkrip yang akurat, lanjutkan dengan coding yang sistematis, dan akhiri dengan penarikan tema serta validasi data. Dengan pendekatan ini, Anda bisa menyusun hasil penelitian yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.
Baca juga: Rahasia Skripsi Lancar: Pahami Cara Olah Datanya!
Leave a Reply